PADANG (28/4/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menegaskan, ke pertemuan terkait Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 hanya terjadi sekali dalam 20 tahun.
"Kehadiran kita hari ini, tentu menunjukkan keinginan kuat untuk berkontribusi pada pembangunan Sumbar ke depan," ungkap Mahyeldi.
Hal itu disampaikan Mahyeldi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Terintegrasi Sumbar di Padang, Kamis.
Dikesempatan itu, Mahyeldi menjabarkan delapan langkah utama untuk mewujudkan mimpi besar Sumbar pada tahun 2045, melalui pelaksanaan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.
"Pertemuan hari ini bersifat sangat strategis, mengingat dokumen RPJPD 2025-2045 dan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 sangat beririsan," ucap Mahyeldi.
Sesuai dengan kesepakatan bersama DPRD Sumbar tentang Rancangan Awal RPJPD 2025-2045, Mahyeldi menyatakan, visi Sumbar ke depan adalah 'Sumatera Barat Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Agama dan Budaya.'Poin maju sendiri tergambar pada perekonomian di atas rata-rata ekonomi nasional pada 2045, jadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan, berdaya saing tinggi, berketahanan ekonomi yang kuat serta berkeadilan sosial.
Berkelanjutan sendiri bermakna adanya komitmen untuk menumbuhkan perekonomian dan pembangunan secara terus menerus.
Adapun berlandaskan agama dan budaya, bermakna bahwa pembangunan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki dasar keimanan dan nilai spiritual sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam pembangunan itu sendiri.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Mahyeldi menyebutkan, beberapa indikator yang harus terpenuhi antara lain, pendapatan penduduk Sumbar pada 2045 harus mencapai Rp307 hingga Rp365 juta per kapita.
Editor : Mangindo Kayo