"Yang ada saat ini adalah komplek pemakaman yang ditandai dengan menhir, dan itu jumlahnya ribuan. Kemana peradaban itu hilang, dari mana peradaban itu berasal, bagaimana kehidupan pada saat itu, apakah ada hubungan dengan peradaban lain," kata Supardi.
"Pertanyaan itu masih menjadi misteri dan tabir itu bisa dibuka dengan penelitian," tambah Supardi.
Festival Maek ini digelar hingga tanggal 20 Juli 2024. Selama pelaksanaan, akan menampilkan berbagai diskusi tentang peradaban Maek dengan narasumber peneliti dalam dan luar negeri.
Selain itu juga akan dipentaskan berbagai atraksi seni tradisi mancanegara dan sejumlah provinsi di Indonesia.(*) Editor : Mangindo Kayo