Mahyeldi Paparkan Pertumbuhan Ekonomi Syariah Sumbar pada Tim Juri Anugerah Adinata Syariah 2025

×

Mahyeldi Paparkan Pertumbuhan Ekonomi Syariah Sumbar pada Tim Juri Anugerah Adinata Syariah 2025

Bagikan berita
Gubernur Sumbar, Mahyeldi paparkan ekosistem ekonomi syariah di Sumbar, dalam rangka penilaian Anugerah Adinata Syariah 2025 oleh KNEKS dan Dewan Juri serta Setwapres, di ruang rapat istana gubernur, Rabu. (humas)
Gubernur Sumbar, Mahyeldi paparkan ekosistem ekonomi syariah di Sumbar, dalam rangka penilaian Anugerah Adinata Syariah 2025 oleh KNEKS dan Dewan Juri serta Setwapres, di ruang rapat istana gubernur, Rabu. (humas)

Yaitu, market share asset mencapai 43,92%, market share pembiayaan 40,49% dan market share penghimpunan dana masyarakat mencapai 45,64%.

Data SPI-OJK lagi-lagi menunjukan bahwa market share Bank Nagari Syariah ini merupakan yang paling besar dari seluruh UUS BPD yang ada di Indonesia.

Perkembangan data dan angka-angka ini kiranya semakin menjadi penyemangat bagi stakeholders ekonomi dan keuangan syariah di Sumatera Barat untuk semakin kongkrit, inovatif dan implementatif menggunakan produk dan layanan perbankan syariah dalam aktivitas keuangan sehari-hari, baik pribadi dan keluarga, ataupun institusi/lembaga.

Komitmen dan aksi nyata dalam merealisasikan ekonomi dan keuangan syariah di Ranah Minang yang telah dilakukan Gubernur Sumatera Barat dan pejabat dan segenap ASN di Pemerintah Sumatera Barat serta Walikota Pariaman, Walikota Solok dan menyusul Bupati Agam, tentunya diharapkan dapat segera diikuti oleh para pengambil kebijakan dan pengambil keputusan di beberapa institusi yang ada di Sumatera Barat.

Seperti, Kepala Daerah (Bupati & Walikota), Lembaga Vertikal (Kantor Kementerian Agama, Kanwil/Badan, dll), Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Sekolah-Sekolah Swasta, Pondo Pesantren, asosiasi profesi, komunitas, pengelola tempat ibadah, organisasi keagamaan, organisasi kemasyaratan, pemilik usaha dan masyarakat pada umumnya.

“Tidak semua orang mendapatkan amanah menjadi pemimpin (khalifah) pada suatu pemerintahan dan organisasi. Maka, di saat kita memimpin lakukan perubahan, buat kebijakan dan ambil keputusan,” ungkap Mahyeldi. (*)

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini