Terpisah, Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy menegaskan bahwa silek tradisi bukan sekadar seni bela diri biasa, melainkan mengandung filosofi mendalam yang bermanfaat bagi pembentukan karakter generasi muda.
“Silek tradisi bukan sekadar seni bela diri, tetapi mengandung banyak filosofi bermanfaat bagi generasi muda,” katanya.
Vasko juga menjelaskan dampak positif yang diharapkan dari implementasi program ini.
Menurutnya, ketika silek hidup dalam diri generasi muda, maka tawuran tidak akan memiliki tempat di nagari mereka.
“Silek tradisi Minangkabau bukan sekadar seni gerak, tetapi merupakan laku ibadah. Setiap langkah dimulai dengan niat, setiap gerakan dituntun oleh adab,” papar Vasko.
Dia menekankan, silek Minangkabau merupakan warisan budaya yang identik dengan pembentukan kepribadian generasi.Program ini diharapkan dapat menghasilkan generasi yang kuat secara fisik, jernih jiwa dan santun dalam bersikap.
Selain itu, program ekstrakurikuler Silek Tradisi Minangkabau ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal sekaligus membentuk karakter positif siswa di seluruh Sumatera Barat. (*)
Editor : Mangindo Kayo