Lebih lanjut, agar program Koperasi Merah Putih tak berhenti pada tahap pendirian saja, Pemprov Riau berkomitmen memberikan pembinaan berkelanjutan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Riau akan melakukan pelatihan bagi pengurus dan anggota koperasi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia.
Selain itu, monitoring dan evaluasi juga akan diperkuat. Wahid menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh terhadap tata kelola koperasi, agar koperasi-koperasi yang telah terbentuk benar-benar hidup dan berkembang sesuai fungsinya.
“Tentu ke depan, perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan atau minitoring. Melalui monitoring inilah nantinya akan ada evaluasi maupun bimbingan agar koperasi ini terus maju dan berkembang,” terang Wahid.
Sementara itu, Bupati Kampar, Ahmad Yuzar menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia meyakini bahwa Koperasi Merah Putih bisa membantu masyarakat mendapatkan harga komoditas pokok yang lebih terjangkau, sekaligus mendukung penguatan ekonomi lokal melalui hilirisasi produk.
“Kita berharap, produk-produk UMKM dari desa-desa ini bisa merambah ke luar daerah Kampar. Koperasi ini juga hadir untuk menjamin masyarakat mendapatkan harga yang wajar,” kata Ahmad Yuzar.
Ia juga mengatakan kedepan, pihaknya masih membutuhkan dukungan berkelanjutan dari Pemprov Riau, baik dalam hal pemasaran, teknologi, maupun akses pasar yang lebih luas.Ia optimistis dengan sinergi yang baik, Koperasi Merah Putih bisa menjadi pilar baru ekonomi kerakyatan di Kampar dan Riau pada umumnya.
“Makanya kami memerlukan bantuan dari Pemerintah Provinsi. Baik bantuan pemasaran maupun teknologi untuk hilirisasi produk. Saya yakin Pak Gubernur bisa membantu kita,” tutupnya.
Penghargaan
Editor : Mangindo Kayo