Di balik kemunculan Aura Farming, sejatinya lahir dari tangan kreatif warganet. Mereka mengemas tradisi Pacu Jalur, lomba dayung khas Kuantan Singingi, ke dalam gerakan tari yang lebih populer dan mudah diikuti.
Sentuhan istilah aura yang berarti energi, menambah daya tariknya hingga akhirnya viral di media sosial.
Oleh karena itu, penampilan kebudayaan bumi lancang kuning yang mengisi upacara HUT ke-80 RI tersebut, mendapat pujian dan apresiasi dari Wakil Gubernur Riau (Wagubri) SF Hariyanto.
Ia mengatakan, pacu jalur sangat perlu dilestarikan agar terus dikenal setiap masa.
“Ya, itulah kebanggaan kita yang perlu kita lestarikan. Masyarakat dunia saja sudah mengenal, masa kita tidak merayakannya," ujar SF Hariyanto, di Pekanbaru, Ahad.
Ia berharap, event budaya Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi semakin meriah dari tahun ke tahun. Karena, pacu jalur bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi sudah menjadi ikon budaya yang membanggakan masyarakat Riau.
"Kita mengharapkan ke depan semakin meriah, nanti pacu jalur akan dimeriahkan dengan tamu-tamu yang banyak. Tentu, kita persiapkan even itu sebaik mungkin," tuturnya.Tradisi Pacu Jalur sendiri adalah kebanggaan masyarakat yang setiap Agustus digelar di Riau, tepatnya Tepian Narosa Taluk Kuantan.
Puluhan pendayung berada dalam satu perahu panjang, adu kecepatan dengan mengandalkan kekompakan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwsata Riau, Roni Rakhmat, menjaskan sekarang pacu jalur sudah menjadi simbol persatuan dan kerja sama. Nilai inilah yang kemudian dihidupkan kembali lewat gerakan tarian Aura Farming.
Editor : Mangindo Kayo