Menurutnya, keputusan itu bukan karena tekanan dari suporter, melainkan demi menjaga kenyamanan pemain agar tetap fokus sepanjang kompetisi.
“Seorang pelatih harus siap menghadapi tekanan. Kami harus menjaga kondusifitas tim, terutama untuk para pemain demi kenyamanan individu maupun masa depan mereka," ungkapnya.
“Jadi mundurnya saya ini bukan karena tekanan suporter, tapi demi kenyamanan pemain,” jelasnya.
Ia menambahkan, keputusannya untuk mundur memang sudah santer terdengar. Namun, sebagai bentuk profesionalitas, dirinya tetap mendampingi tim hingga manajemen menunjuk pelatih pengganti. (*) Editor : Mangindo Kayo