PADANG (1/10/2025) - Realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Padang tahun 2025 sebesar Rp897,69 miliar, per tanggal 30 September 2025, telah mencapai angka Rp690,49 miliar atau sekitar 76,92 persen.
Walaupun secara umum bagus, realisasi target PAD sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD, masih berada di bawah angka 60 persen hingga akhir Triwulan III Tahun 2025 ini.
“Kita minta Wali Kota Padang, Fadly Amran, segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap para kepala OPD penghasil PAD, yang capaian targetnya masih rendah,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Padang,Rachmad Wijaya, Rabu.
Rendahnya realisasi target PAD sejumlah OPD itu, merujuk laporan yang disampaikan ke DPRD Padang per tanggal 30 September 202.
OPD dengan Capaian PAD Rendah (Data 30 September 2025):
1. Dinas Perhubungan
- Target: Rp3.393.787.000
- Realisasi: Rp1.886.858.000 (55,60%)
- Sisa target: Rp1.506.929.000
2. Dinas Perdagangan
- Target: Rp10.100.000.000
- Realisasi: Rp4.968.194.706 (49,19%)
- Sisa target: Rp5.131.805.294
3. Dinas Pertanian
- Target: Rp1.033.275.000
- Realisasi: Rp498.370.400 (48,23%)
- Sisa target: Rp534.904.600
4. Dinas Lingkungan Hidup
- Target: Rp45.305.600.000
- Realisasi: Rp21.713.631.138 (47,93%)
- Sisa target: Rp23.591.968.862
5. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
- Target: Rp11.500.000.000
- Realisasi: Rp3.559.429.596 (30,95%)
- Sisa target: Rp7.940.570.404
Rendahnya kinerja lima OPD penghasil PAD ini, dimata Rachmad, mencerminkan lemahnya perencanaan dan pelaksanaan strategi dalam menggali potensi pendapatan daerah.
“Masih adanya OPD dengan capaian di bawah 60%, bahkan hanya 30%, menunjukkan masalah serius dalam kinerja,” tegasnya.“Kami mendesak Wali Kota untuk mengevaluasi kepala OPD dan jajarannya agar bekerja lebih inovatif dan strategis, bukan sekadar rutinitas,” tegas Rachmad.
Ia menambahkan, PAD merupakan tulang punggung pembiayaan pembangunan daerah, sehingga capaian yang rendah berpotensi mengganggu pelaksanaan program prioritas dan layanan publik.
“Waktu tinggal tiga bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Kepala OPD harus bergerak cepat, susun strategi dan lakukan evaluasi internal. Jangan sampai keterlambatan mengejar PAD berdampak pada pembangunan kota,” ujarnya.
Selain evaluasi kinerja, Rachmad menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengoptimalkan PAD.
Editor : Mangindo Kayo