BMKG Soroti Aktivitas Sesar Sianok: Sumur Kering di Agam Jadi Sinyal Awal Pergerakan Tektonik

×

BMKG Soroti Aktivitas Sesar Sianok: Sumur Kering di Agam Jadi Sinyal Awal Pergerakan Tektonik

Bagikan berita
Ilustrasi
Ilustrasi

PADANG (20/10/2025) – Aktivitas Sesar Sianok kembali menjadi sorotan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat peningkatan frekuensi gempa di wilayah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Sejak 13 Oktober 2025 hingga saat ini, tercatat lebih dari 47 kali gempa di sepanjang segmen utara sesar tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa aktivitas gempa ini terpantau mengelompok pada satu zona yang berada dalam kelurusan dengan Segmen Kajai Talamau — wilayah yang pernah diguncang gempa besar pada 2022 lalu.

Menurutnya, kondisi ini patut diwaspadai karena menunjukkan adanya dinamika pergerakan tektonik di bawah permukaan.

“Ada dua kemungkinan. Pertama, zona ini tengah mengalami proses akumulasi energi yang berpotensi melepaskan gempa kuat, atau kedua, ini proses relaksasi akibat tekanan gempa besar sebelumnya,” ujar Suaidi usai rapat koordinasi bersama BPBD Sumbar, Senin.

Peningkatan aktivitas sesar ini diiringi fenomena alam yang tak biasa.

Puluhan sumur warga di Kecamatan Canduang dan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, dilaporkan mengering dalam beberapa pekan terakhir.

Padahal, data curah hujan dari BMKG menunjukkan kondisi normal dengan intensitas rata-rata 20–30 mm per hari.

“Kalau curah hujan cukup tapi mata air hilang, itu tanda ada sesuatu yang bergerak di dalam tanah. Ini tidak bisa diabaikan, apalagi wilayah tersebut berada tepat di jalur patahan aktif Sianok,” tambahnya.

Sesar Sianok merupakan bagian dari Sesar Besar Sumatera (Sumatra Fault System), salah satu patahan paling aktif di Indonesia.

Editor : Pariyadi Saputra
Bagikan

Berita Terkait
Terkini