Sampai meninggal pun Rasulullah tidak memikirkan tata pemerintahan. Beliau masih berjuang membersihkan pikiran yang sesat dan menegakkan syariat Islam. Setelah beliau wafat barulah dilakukan penataan institusi pemerintahan. Itu pun tidak dibuat menjadi tata pemerintahan yang kompleks. Sederhana saja.
DIM itu, kritik saya, tidak mulai dari pembersihan pikiran orang Minang. Tapi membuat struktur. Jadi kapan pikiran yang membawa kemaksiatan itu dibersihkan? Sementara pikiran sesat itu berpotensi meruntuhkan struktur yang sudah dibangun. Di sini saya menemukan adanya kesalahan dalam berpikir. [*]Mengapa Saya Menolak DIM

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unand
Opini lainnya
Fadhil Syahputra Ridwan
Influencer Marketing, Investasi Penting untuk Citra Merek
Influencer Marketing, Investasi Penting untuk Citra Merek
Muhibbullah Azfa Manik
Zakat dan Wakaf: Membangun Arus Baru Ekonomi Berkeadilan
Zakat dan Wakaf: Membangun Arus Baru Ekonomi Berkeadilan
Irsyad Syafar
Viral di Langit
Viral di Langit
Muhibbullah Azfa Manik
Air Galon dan Amanah Kekuasaan
Air Galon dan Amanah Kekuasaan
Muhibbullah Azfa Manik
Hasan Nasbi dan Perputaran Kursi Komunikasi Istana
Hasan Nasbi dan Perputaran Kursi Komunikasi Istana