Riwayat dan Logika dalam Memahami Agama

Foto Mochamat Nasrudin
×

Riwayat dan Logika dalam Memahami Agama

Bagikan opini

Ini adalah pelajaran akidah dasar yang kita mungkin lupa. Kalau ini yang dipahami, berarti kita tidak perlu kerja, tidak perlu ikhtiar, toh Allah sudah tetapkan rezeki untuk kita. Kita tidak perlu makan, toh hidup mati sudah Allah tetapkan.

Jadi, fatwa MUI sudah benar. Langkah pemerintah sudah benar. Tinggal kita memahaminya dengan ilmu yang benar, bukan ego dan emosi tanpa ilmu.

Makanya segala amal wajib dilandasi ilmu. Amal tanpa ilmu, mardud. Pasti ditolak Allah.

Kita menyangka, apa yang kita lakukan sudah benar. Rupanya kita sedang melakukan upaya bunuh diri dan menjadi fasilitas tersebarnya virus yang bisa mengakibatkan banyak orang akhirnya sakit dan terpapar virus, akibat pendirian kita yang salah, tapi kita anggap benar.

Masihkah kita ngeyel dengan paham yang salah, padahal telah datang ilmu yang jelas kepada kita dari Allah dan rosul-Nya?

Saya tahu anda berani mati, anda tidak takut Corona. Tapi takutlah pada Allah dan rosul-Nya dengan cara mengikuti Sunnah Rasulullah.

Pikirkan. Dengan mengembangkan paham yang salah ini, artinya kita memperlama virus ini bertahan lama di lingkungan kita yang dapat berakibat fatal terhadap nasib orang orang yang kita cintai dan masyarakat di sekitar kita.

Kalau kita sendiri yang mati, mungkin tidak ada masalah. Tapi, kalau kita menyebabkan banyak orang mati akibat pendirian kita, itu masalah besar.

Jadi, luruskan pemahaman yang salah, bahwa menghindari kerumunan apa saja termasuk di masjid adalah sesat ketika dalam kondisi darurat.

Tidak ada niat ulama sekarang untuk menjauhkan umat dari masjid. Tapi ini taqdir Allah. Cara menghindari kerumunan ini, termasuk menghindari kerumunan di masjid, sudah dilakukan ulama zaman dulu yang sdh dicontohkan Rasulullah SAW ketika ada wabah penyakit terjadi.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini