Kemudian ketika kamu sudah cukup modal, kamu bisa menyewa sawah bahkan membeli sawah dan menggarapnya sendiri. Seperti Pak Ulus Pirmawan anak seorang petani dari kampung gondok lembang Bandung Barat.
Di mana beliau bisa kamu jadikan contoh, beliau berasal dari keluarga Tani yang sejak kecil sudah akrab dengan dunia pertanian.
Karena tidak bisa melanjutkan SMP, akhirnya beliau lebih memilih untuk menekuni dunia pertanian bersama ayahnya. Lambat laun usahanya berhasil tembus ke kota besar hingga bisa diekspor.
Berkat kegigihannya pada tahun 2017 beliau mendapatkan penghargaan sebagai petani teladan dari FAO yang tarifnya internasional. cukup menggiurkan bukan!
3. Mengolah Hasil Pertanian
Proses pengolahan adalah proses pembuatan produk dari bahan mentah, menjadi barang setengah jadi atau barang jadi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.Adapun pengolahan hasil pertanian meliputi penanganan bahan, pembersihan, pemisahan, soratasi, pemanasan suhu, dan lain-lain.
Jika selama ini banyak petani yang hanya menjual hasil pertaniannya dalam bentuk mentah, dan dalam kondisi baik. Sementara pasti ada hasil pertanian yang kondisinya kurang baik.
Kamu bisa mengolahnya agar bisa memiliki harga jual yang tinggi, dengan begitu hasil penjualan dari pertanian tersebut bisa lebih maksimal, dan bisa meminimalisasi kerugian.
Salah satu contohnya seperti yang dilakukan Andri Wijaya, seorang jutawan asal Garut telah sukses melakukan inovasi hasil pertanian dalam bentuk nasi liwet instan.
Editor : VN-1
