Sumbar sendiri, sambung dia, menyimpan sejarah terkait aktivitas pertanian garam, terutama sekali di Muaro Sakai Inderapura, Kabupaten Pesisir Selatan.
Sehingga, rencana PT Garam untuk melakukan pembinaan terhadap ara petani garam di Sumbar diyakini akan mendatangkan manfaat yang sangat luas bagi masyarakat.
“Terkait kebutuhan, kita rasa Sumbar sangat membutuhkan. Ada tujuh kabupaten/kota yang merupakan kawasan pesisir pantai, sehingga kebutuhan garam untuk usaha perikanan saja sangat besar. Belum lagi kebutuhan untuk industri lain seperti industri pangan, nonpangan, hingga farmasi,” kata Mahyeldi.
Terlebih saat retreat Kepala Daerah di Magelang beberapa pekan lalu, Mahyeldi mengaku mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto, terkait pentingnya hilirisasi produk pertanian dan potensi sumber daya alam, termasuk memaksimalkan potensi kelautan.
“Rencana ini juga bagian dari usaha mencapai swasembada garam pada akhir 2025,” ucapnya lagi.Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Komisaris PT Garam yang juga tokoh pertanian nasional asal Sumbar, Masrial Koto; Direktur Keuangan SDM dan Manajemen Risiko PT Garam, Ahyanizzaman.
Lalu, Direktur Operasi dan Pengembangan PT Garam, Syaifuddin; Kadis Perindag Sumbar, Novrial, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (*)
Editor : Mangindo Kayo