PADANG (15/3/2024) - Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri mengungkapkan, berbagai kelompok pelaku tawuran bermunculan di ibu kota provinsi Sumbar selang 5 tahun terakhir. Jumlahnya meningkat tiap tahunnya.
“Kerawanan sosial terkait tawuran ini, tak bisa dipungkiri kemudian merembes pada prilaku menyimpang lain seperti narkoba dan LGBT,” ungkap Evi Yandri.
Hal itu disampaikannya dihadapan jemaah shalat Tarawih dalam Safari Ramadhan di Masjid Syariatul Ihsan, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Sabtu malam.
Diungkapkan Evi Yandri, nama organisasi para pelaku tawuran ini bermacam-macam. Setiap kelompok, memiliki seorang pimpinan atau ketua.
“Saya tahu semua. Karena sejak awal saya concern untuk mencegahnya. Termasuk yang di Berok Nipah ini,” sebutnya.
Menurut Evi, pada 5 tahun lalu, ada sekitar 20 kelompok yang kerap melakukan tawuran. Tahun 2025 ini sudah mencapai 80-an kelompok. Organisasi tawuran ini hampir ada di semua kawasan Kota Padang.Dikatakan politisi Partai Gerindra ini, ada 4 faktor penyebab tawuran terjadi. Pertama, kurangnya kepedulian keluarga terhadap perkembangan anak.
Kedua, pengaruh teknologi seperti gadget, ketiga pengaruh lingkungan serta keempat tersumbatnya saluran hobi anak dalam masa pertumbuhan.
Sekretaris Partai Gerindra Sumbar ini berharap pada orang tua, lingkungan, Ketua Pemuda, Ketua RT dan RW lebih melakukan pengawasan terhadap lingkungannya.
“Untuk mencegah tawuran, Kapolda Sumbar telah wanti-wanti untuk ke depan menciptakan kota Padang Zero Tawuran,” ungkap Evi Yandri.
Editor : Mangindo Kayo
