Pengumuman Kedatangan dan Keberangkatan Penerbangan di BIM Gunakan 3 Bahasa

×

Pengumuman Kedatangan dan Keberangkatan Penerbangan di BIM Gunakan 3 Bahasa

Bagikan berita
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy didampingi Kadishub Sumbar, Dedy Dialantoni, meninjau terminal BIM pada implementasi penggunaan Bahasa Minang pada pengumuman kedatangan dan keberangkatan penerbangan, beberapa waktu lalu. (humas)
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy didampingi Kadishub Sumbar, Dedy Dialantoni, meninjau terminal BIM pada implementasi penggunaan Bahasa Minang pada pengumuman kedatangan dan keberangkatan penerbangan, beberapa waktu lalu. (humas)

PADANG PARIAMAN (3/4/2025) - Pengumuman keberangkatan dan kedatangan penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) gunakan Bahasa Minang.

Usulan penggunaan Bahasa Minang sebagai bagian dari pelestarian budaya, merupakan usulan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, yang bertekad menjadikan gerbang utama provinsi tersebut sebagai etalase kekayaan budaya lokal.

“Saya ingin memastikan BIM sebagai pintu gerbangnya Sumbar, berkontribusi dalam melestarikan budaya Minangkabau,” ungkap Vasko, beberapa waktu lalu.

Penggunaan Bahasa Minang kini, katanya, diperdengarkan berdampingan dengan Bahasa Indonesia dan Inggris sehingga memberikan nuansa kental budaya lokal bagi para penumpang.

Tidak hanya sebatas penggunaan bahasa daerah, inisiatif pelestarian budaya ini juga mencakup aspek visual dan auditori lainnya.

Vasko menjelaskan, petugas bandara kini mengenakan atribut khas Minangkabau seperti baju adat dan deta (penutup kepala tradisional).

Suasana bandara juga semakin mencerminkan kearifan lokal dengan pemutaran musik tradisional Minangkabau di area-area publik.

“Semoga ini bisa jadi obat rindu bagi para perantau Minangkabau dan juga sebagai mercusuar bahwa Sumbar terus menjaga pelestarian adat Minangkabau,” kata dia optimistis.

Dikesempatan peresmian tersebut, Vasko menyimak langsung pengumuman informasi penerbangan dalam Bahasa Minang.

Ia juga menegaskan kepada pihak pengelola BIM agar penerapan elemen budaya Minangkabau tidak bersifat sementara.

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini