AGAM (6/4/2025) - Bupati Agam, Benni Warlis menilai silek tradisi adalah aset yang harus dijaga dan dikembangkan kepada generasi, sehingga budaya Minangkabau ini tidak hilang ditelan zaman.
“Di Minangkabau silek tradisi ibarat mutiara, yang tidak sedikit orang luar mencari dan belajar untuk memiliki kemampuan basilek,” kata Benni.
Hal itu disampaikannya, saat membuka silaturahmi sasaran silek tradisi se Agam Timur, di Galanggang Surau Ka’bah Inyiak Tuah, Ahad malam.
Dia bertekad, mambangkik batang tarandam untuk melestarikan kembali silek tradisional Minangkabau.
“Bersama tuo silek dan pandeka, kita optimistis, silek tradisi bisa kembali berkembang,” ujarnya.
Tentu, katanya, mereka (tuo silek dan pandeka) adalah orang yang sangat peduli dan mengerti nilai-nilai budaya Minangkabau.“Kepada generasi, banggalah dengan budaya Minangkabau ini. Tidak hanya seni beladiri, tapi silek tradisi juga melatih diri menjadi jiwa teguh dan berkarakter,” sebut Benni Warlis.
Untuk melestarikan silek tradisi ini, dia juga bertekad menjadikan Surau Ka’bah Inyiak Tuah Panampuang jadi galanggang utama.
“Silahkan jadikan ini sebagai galanggang utama. Kita siap memfasilitasi perlengkapan, karena memang generasi Minangkabau itu harus beraktivitas di masjid atau surau,” katanya lagi.
Dikatakan, ini sejalan dengan program unggulan Bangkik dari Surau yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu.
Editor : Mangindo Kayo
