PADANG (24/4/2025) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy mengkritisi pola pikir konvensional di lingkungan pemerintahan yang seringkali menjadikan ketiadaan anggaran sebagai alasan untuk tidak melaksanakan program.
“Coba, biasanya kalau kita datang ke tiap-tiap dinas, biasanya jawabannya kita tidak ada uang, tidak ada anggaran, selalu di situ. Itu pola pikir yang konvensional,” ungkap Vasko.
Menurut dia, tantangan tersebut harus dihadapi dengan inovasi mengingat tuntutan masyarakat di era keterbukaan informasi saat ini semakin tinggi.
“Masyarakat menuntut kita sekarang di era keterbukaan, yang seakan-akan yakin semuanya berjalan dengan baik. Jika tak berjalan dengan baik, kita dianggap tak bekerja oleh masyarakat,” jelas Vasko.
Ia menekankan, pentingnya penguatan pola pikir inovatif di kalangan aparatur pemerintah.
“Sehingga, kita perlu untuk betul-betul berpikir lebih kuat lagi untuk segala macam inovasi yang ada,” tambahnya.Diketahui, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tengah mengembangkan program unggulan Nagari Creative Hub sebagai solusi inovatif untuk mendukung UMKM dan mengoptimalkan beragam potensi lokal di daerah.
Program ini jadi bukti komitmen pemerintah dalam menghadirkan terobosan di tengah tantangan keterbatasan anggaran.
Inisiatif Nagari Creative Hub yang dikembangkan ini, dirancang untuk merangkul seluruh potensi lokal di daerah dan memberikan dukungan pada UMKM melalui pendekatan digital.
“Untuk digital UMKM, pola perekonomian di Sumbar ini menarik. Kita akan mendorong investasi besar, tetapi kita tidak lupa untuk menjaga buffer-nya,” kata Vasko menjelaskan strategi pemerintah provinsi.
Editor : Mangindo Kayo