Menanggapi arahan Menteri PU, Mahyeldi menyampaikan ultimatum agar pembebasan lahan bisa diselesaikan dalam waktu 15 hari.
Ia pun meminta dukungan penuh dari tokoh masyarakat, ninik mamak, camat, hingga wali nagari, agar semua proses yang diperlukan bisa berjalan denganncepat dan tepat.
“Menteri tadi memberi waktu 4 bulan, tapi saya tantang masyarakat agar bisa lebih cepat. Kalau lahan clear dalam 15 hari, kita bisa langsung tancap gas ke tahap selanjutnya,” ujar Mahyeldi.
Senada dengan itu, Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, menambahkan bahwa trase baru akan dibuka di sisi jembatan sementara saat ini.
Setelah jalur baru siap, anggaran yang sudah disiapkan bisa langsung dieksekusi untuk pembangunan jalan permanen.
“Kami di DPR akan kawal agar proyek ini tidak molor. Dukungan masyarakat sangat penting agar semua proses pembebasan lahan bisa tuntas. Harapan kita, akhir tahun ini pengerjaan sudah dimulai,” tegas Andre.Sementara itu, Bupati Solok Jon Firman Pandu menilai, proyek ini sebagai bukti nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun daerah. Ia juga menekankan pentingnya sabar dan budaya gotong royong di tengah masyarakat.
“Masyarakat Solok perlu bersabar. Pemerintah tidak tinggal diam. Jembatan akan mulai dibangun Mei ini, dan kami harap kontribusi ekonomi dari tambang di wilayah ini tetap berjalan sambil kita benahi infrastrukturnya,” ujar Jon Pandu. (*)
Editor : Mangindo Kayo