Misi ini juga menargetkan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan termasuk pelaku usaha lokal.
Ketiga, menjadikan nagari dan desa sebagai basis kemajuan, dengan penguatan ekonomi dan kelembagaan nagari sebagai pusat produksi dan pelestarian budaya lokal.
Menurutnya, itu akan diimplementasikan dengan mendorong keseimbangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Keempat, menjadikan Sumbar sebagai pusat perdagangan dan bisnis di wilayah barat Sumatera. Itu akan dilakukan melalui transformasi struktur ekonomi agar lebih produktif dan berbasis ekspor.
Lalu yang kelima, mengedepankan prinsip keadilan dan tanggap terhadap bencana dalam setiap rancangan pembangunan infrastruktur. Fokus utamanya adalah pemerataan akses air bersih, sanitasi, dan konektivitas digital.
Kemudian yang keenam, membangun kehidupan beradat dan berbudaya berbasis agama dan kearifan lokal, dengan penguatan nilai-nilai ABS-SBK serta peran keluarga dalam pembentukan karakter masyarakat.
Ketujuh, Peningkatan daya saing pariwisata dan akselerasi ekonomi kreatif untuk UMKM, melalui pengembangan potensi wisata alam, budaya, serta sektor ekonomi kreatif yang berbasis tradisi lokal.Lalu yang kedelapan, mewujudkan Sumbar responsif melalui tata kelola pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik yang efektif.
Itu akan diimplementasikan melalui reformasi birokrasi berbasis digital, peningkatan transparansi anggaran, optimalisasi PAD, dan pelibatan masyarakat dalam perumusan serta pengawasan kebijakan.
"Itulah rancangan delapan misi yang akan menjadi prioritas kita dalam menjalankan roda pembangunan kedepan," ujar Mahyeldi.
Editor : Mangindo Kayo