203 Film Pendek dan 2 Film Panjang dari Turki, India dan Spanyol Tampil di WSFF 2025, Ini Harapan Ibnu Azis

×

203 Film Pendek dan 2 Film Panjang dari Turki, India dan Spanyol Tampil di WSFF 2025, Ini Harapan Ibnu Azis

Bagikan berita
Wawako Bukittinggi, Ibnu Azis foto bersama dengan panitia West Sumatra Film Festival (WSFF) 2025 usai pembukaan festival, di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu. (humas)
Wawako Bukittinggi, Ibnu Azis foto bersama dengan panitia West Sumatra Film Festival (WSFF) 2025 usai pembukaan festival, di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu. (humas)

BUKITTINGGI (30/8/2025) - Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, buka West Sumatra Film Festival (WSFF) 2025 di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu.

Festival yang berlangsung selama dua hari, 30-31 Agustus 2025 ini, jadi wadah apresiasi bagi karya film nasional maupun internasional.

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, memyampaikan, West Sumatra Film Festival merupakan salah satu festival film berskala nasional di Sumatra Barat yang lahir dari gagasan anak-anak muda Bukittinggi.

Ia juga menyampaikan harapan agar WSFF dapat berumur panjang dan berdampak pada perekonomian serta pariwisata daerah.

“Festival ini menjadi bukti kreativitas generasi muda dan kini berkembang menjadi ajang internasional. Pemerintah Kota Bukittinggi mendukung penuh agar festival ini terus tumbuh dan memberi manfaat, tidak hanya untuk perfilman tetapi juga bagi masyarakat dan pariwisata Bukittinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur West Sumatra Film Festival, Brave Jaousant menyampaikan, setiap karya film mencerminkan perjalanan, keresahan, sekaligus mimpi para pembuatnya.

Karena itu, penonton diharapkan dapat merespons dan memberi ruang pada pesan yang disampaikan lewat film-film tersebut.

Festival tahun ini mengusung tema Olcos Logos, dengan fokus pada perfilman Indonesia, khususnya karya-karya dari Sumatera Barat.

"Festival ini bukan sekadar ruang pemutaran film, tetapi juga menjadi ajang pertemuan, berbagi pengalaman, dan memperkaya khazanah budaya.”

“Setiap film yang ditayangkan memiliki suara yang patut didengar, dan penonton diajak untuk hadir tidak hanya sebagai penyaksi, melainkan juga sebagai bagian dari pengalaman budaya yang dihadirkan," ujarnya.

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini