Gelombang II, Gubernur Sumbar Mutasi Medi Iswandi dan Andri Yulika

×

Gelombang II, Gubernur Sumbar Mutasi Medi Iswandi dan Andri Yulika

Bagikan berita
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengambil sumpah jabatan Andri Yulika sebagai Inspektur dan Medi Iswandi sebagai Asisten Administrasi Umum, pada pelantikan eselon II, di auditorium gubernuran, Selasa. (humas)
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengambil sumpah jabatan Andri Yulika sebagai Inspektur dan Medi Iswandi sebagai Asisten Administrasi Umum, pada pelantikan eselon II, di auditorium gubernuran, Selasa. (humas)

PADANG (2/9/2025) - Andri Yulika ditugaskan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi sebagai Inspektur Daerah. Jabatan yang ditinggalkan Andri, Asisten Administrasi Umum, ditempati Medi Iswandi. Dengan pergeseran posisi ini, kursi kepala Bappeda jadi tak berpenghuni.

“Kita berada pada masa efisiensi anggaran dan dinamika politik yang cukup hangat. Karena itu, pejabat yang baru dilantik, harus mampu memaksimalkan pelaksanaan program pembangunan dan memastikan penggunaan anggaran tepat guna,” terang Mahyeldi.

Pesan itu disampaikannya,usai melantik dua Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, di auditorium gubernuran, Selasa.

Dalam sambutannya, Mahyeldi menegaskan, pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif, melainkan momentum penting untuk memastikan roda pemerintahan berjalan dengan baik, profesional, dan berintegritas.

Ia menambahkan, proses pelantikan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri RI serta rekomendasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Mahyeldi mengingatkan, jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Laksanakan dengan profesionalisme, integritas, dan loyalitas penuh untuk rakyat Sumbar. Dan jangan lupa, awali setiap pekerjaan dengan doa, karena doa adalah otaknya ibadah,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya peran strategis pejabat yang baru dilantik. Inspektur, misalnya, tidak hanya berfungsi sebagai pengawas, tetapi juga sebagai konsultan, katalis dan penjamin mutu dalam tata kelola pemerintahan.

“Dengan peran itu, diharapkan tata kelola pemerintahan dapat terjaga bersih, transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik,” jelasnya.

Pelantikan pejabat tinggi pratama (PTP) ini, merupakan gelombang kedua rotasi, mutasi dan promosi yang dilakukan Mahyeldi pascadilantik sebagai kepala daerah periode 2025-2030. Tanggal 23 Agustus 2025 lalu, Mahyeldi melantik Sekdaprov bersama 11 orang PTP lainnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini