Menanggapi keluhan warga itu, Faisal Nasir yang merupakan putra kelahiran Surau Gadang, berjanji akan mengalokasikan sejumlah anggaran dari pokok pikirannya di 2019 nanti. "Untuk 2018, tak memungkinkan lagi karena ada mekanisme penyusuran anggaran yang telah selesai dilakukan. Ingatkan saya lagi di bulan Juni atau Juli 2018, agar bisa dialokasikan anggaran di tahun anggaran 2019," tukas Faisal.
Sedangkan Maidestal Hari Mahesa, anggota DPRD Padang dari Fraksi PPP, menampung aspirasi pedagang di kawasan tepi laut arah ke LP Muaro. Pedagang yang semula berjualan di pinggir pantai, sekarang telah disatukan ke Pujasera yang berlokasi di bekas kantor Dinas Pariwisata Padang di Jl Samudera.
"Kami seperti orang buangan. Kami disusun seperti sarden di Pujasera. Fasilitas juga tidak memadai seperti tidak ada sarana MCK, tempat shalat, fasilitas pendukung tak ada serta tata letak yang semrawut," ungkap salah seorang pedagang Pujasera, Awal, ke Maidestal Hari Mahesa.
"Kami disusun seperti ikan sarden pada kawasan Pujasera ini yang minim fasilitas dan minim pembeli," tambah Awal.
"Aspirasi ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk rekomendasi ke Badan Anggaran sehingga terakomodir dalam APBD 2018. Aspirasi yang disampaikan ini akan kami jadikan pandangan akhir Fraksi PPP pada Rapat Paripurna tentang APBD 2018 nanti," terang Maidestal.
Selain berdialog dengan pedagang, Maidestal juga meninjau sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Nanggalo yang melayani warga dari tiga kelurahan di kecamatan Nanggalo. "Fasilitas di Puskesmas Nanggalo ini masih terbatas termasuk 22 unit Posyandu yang ada di daerah itu," terang Maidestal."Kondisi ini akan saya sampaikan pada walikota dalam forum paripurna. Semoga pimpinan kota memperhatikan aspirasi warganya," harap anggota DPRD Padang tiga periode itu.
Nanggalo Tertinggi Kasus Narkoba
Editor : Devan Alvaro