Ngapain membela orang bejat? Apa cuma mau cari popularitas saja? Apa gak mengerti perasaan rakyat? Gak sadar membela "musuh" rakyat? Apa tak pikir hati anggota keluarga korban.
Belum lagi ada kemungkinan jika kita membela Sambo, advokatnya malah disamakan dengan Sambo.
Wah, ini orang sama juga dengan Si Sambo. Advokatnya dapat dicap tak tahu diri. Sombong. Advokat tak mensyukuri nikmat dari Tuhan. Apa gak ada cara lain mencari rezeki, dan sebagainya dan sebaginya.
Beranikah kita, terutama para lawyer, advokat, menerima permintaan itu?
Kisah Yap Thiam Hien
Advokat kawakan, almarhum Yap Thiam Hien dalam karier profesinya hampir selalu bersikap berani.Ketika awal Orde Baru (Orba) PKI (Partai Komunis Indonesia) masih jadi momok menakutkan. Siapa yang diidentifikasikan atau dituding terafiliasi dengan PKI, selain bakal dijauhi masyarakat, juga nyawanya pun setiap saat dapat terancam.
Begitu pula hubungan Indonesia dengan RRC, kala itu sedang panas dan regang. Dampaknya etnis keturunan Cina di Indonesia pun sering menjadi sasaran rasial.
Tapi Yap Thiam Hien sebagai orang keturunan etnis Cina dan dari agama minoritas pula, tidak takut untuk membela anggota bahkan gembong PKI yang sedang terjerat problem hukum.
Sebagai advokat, Yap sama sekali tidak tidak gentar untuk membela para terdakwa anggota atau pengurus PKI.