Pembangunan Model KRAH, Antisipasi Banjir sekaligus Pengairan

Foto Dr Ir Jamilah MP
×

Pembangunan Model KRAH, Antisipasi Banjir sekaligus Pengairan

Bagikan opini

Di antaranya berada dalam sub DAS Batang Arau dan sub DAS Banjir Kanal.

Penetapan rekomendasi kegiatan dilakukan berdasarkan permasalahan pada masing-masing kelurahan tersebut, sesuai dengan hasil penilaian analisis dan indikator. Beberapa kegiatan dikhususkan untuk memanen air hujan sebanyak-banyaknya dan menjaga siklus hidrologi khususnya pada areal terbangun.

Kegiatan Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) beserta sumur resapan dangkal direkomendasikan dapat menampung air hujan, sehingga air tampungan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari air masyarakat.

Selain penggunaannya untuk kebutuhan warga juga bisa digunakan pada tanaman untuk pengairan, dan membuat taman sayuran hidroponik, yang membutuhkan air dalam jumlah banyak.

Dari hasil analisis tersebut maka diperoleh kawasan yang diprioritaskan yaitu Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Nan XX, Kota Padang.

Dari hasil analisis lapangan melalui pemetaan maka diketahui Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Nan XX, dapat dibangun 861 unit IPAH; 861 unit sumur resapan dangkal; 86 unit sumur resapan dalam dan 12,9 hektar dilakukan penghijauan.

Kegiatan sosialiasi pembangunan KRAH telah dilakukan pada 3 November 2022 di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Nan XX, Kota Padang yang didukung oleh BPDASHL Agam Kuantan.

Nara sumber antara lain; Prof Isril Berd (sebagai ketua Forum DAS Sumbar dan Kota Padang); Dr Sunadi dan Dr Jamilah dari Universitas Tamansiswa Padang; Dr Junaidi dan Dr Zuherna Mizwar dari Universitas Bung Hatta; dan Dr Agus Teguh Prihartono dari STIKES Indonesia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh warga dari berbagai RT dan RW, Lurah dan perangkat lurah, ketua RW dan RT di kelurahan tersebut. Sosialisasi dilakukan dengan ceramah di ruangan kantor lurah, selanjutnya dilakukan diskusi dan mendengarkan keluhan serta permintaan warga.

Hasil Kegiatan

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini