Itu hanya sekadar contoh. Sebenarnya ada ribuan orang yang mengalami nasib serupa.
Orang yang sudah terjerat dan tercekik oleh riba akan mengalami masalah psikis yang lama kelamaan akan merambat kepada fisiknya. Mereka mengalami depresi yang ditandai oleh susah tidur, mudah tersinggung dan sering marah, curiga berlebihan kepada orang lain dan merasa hidupnya tidak aman.
Apalagi kalau penagih utang sudah mendesak sepanjang hari. Mereka jauh dari rasa bahagia walaupun tinggal di rumah mewah dan memiliki mobil mewah karena berutang. Kegelisahan yang terus menerus akhirnya menimbulkan penyakit degeneratif seperti sakit jantung, darah tinggi, dll.
Riba sebagai Instrumen Penghancur bagi Yahudi
Riba ternyata tidak hanya menyebabkan kesengsaraan bagi individu, tapi juga instrumen untuk menaklukan negara dan bangsa. Kapitalisme global yang dikuasai kaum Yahudi menggunakan riba untuk memperkuat supremasinya di muka bumi.
Dalam kitabnya orang Yahudi, Deutronomi terdapat ayat-ayat yang melarang orang Yahudi memakan riba dari pinjam-meminjam antara sesama Yahudi. Namun orang Yahudi boleh memungut riba dari pinjaman mereka kepada orang lain.
Dalam kitab Deuteronomy (23:21), salah satu bagian dari Taurat dikatakan, ‘Unto a foreigner thou mayest lend upon interest; but unto thy brother thou shalt not lend upon interest; that the LORD thy God may bless thee in all that thou puttest thy hand unto, in the land whither thou goest in to possess it’.(kepada orang asing yang kamu boleh mengambil bunga; tetapi kepada saudaramu janganlah kamu meminjamkan dengan bunga; bahwa Tuhanmu dapat memberkati engkau dalam segala hal yang engkau taruh di tanganmu, di negeri mana engkau masuk untuk memilikinya).
Di kitab yang sama (15:6) dikatakan juga bahwa riba itu menjadi alat untuk memerintah banyak bangsa, dan orang yang meminjam tidak akan mampu menaklukan orang Yahudi.
‘For the LORD thy God blesseth thee, as he promised thee: and thou shalt lend unto many nations, but thou shalt not borrow; and thou shalt reign over many nations, but they shall not reign over thee.’