KASUS pelecehan seksual yang baru-baru ini terungkap di Pasaman, Sumatera Barat, bukanlah kejadian yang boleh diabaikan.
Ini adalah pukulan keras bagi kita sebagai masyarakat sekaligus pengingat pentingnya menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas utama dalam upaya pencegahan kejahatan seksual.
Dalam kasus Pasaman, pelaku telah melakukan tindakan biadab kepada puluhan anak di rentang usia 8 hingga 13 tahun.
Dalam semua kasus pelecehan seksual, korban akan mengalami dampak fisik dan psikologis yang serius.
Trauma yang timbul dari pengalaman mengerikan ini akan membekas sepanjang hidup mereka, dan terkadang bahkan bisa mengubah korban menjadi pelaku dalam kejadian selanjutnya.
Pertanyaannya adalah: Bagaimana kita bisa mencegahnya?Seiring berjalannya waktu, penelitian telah membuktikan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja dan oleh siapa saja.
Ini bisa terjadi di dalam keluarga, di sekolah, di lingkungan sosial dan bahkan di tempat-tempat umum yang seharusnya aman bagi anak-anak.
Terlepas dari siapa pelakunya, kita harus memprioritaskan perlindungan anak sebagai tanggung jawab bersama kita.
Salah satu penyebab utama pelecehan seksual adalah kurangnya pemahaman seksualitas yang sehat dan batasan pribadi.