Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Intan Novia Fatma Nanda menambahkan, pendirian posko, untuk memudahkan koordinasi dengan posko pusat tanggap darurat bencana Kabupaten (Posko BPBD).
Dia menjelaskan, keberadaan posko ini, sangat membantu sekali. Sebab, sangat membantu dalam mengarahkan penanganan tanggap darurat sektor kesehatan.
Baik dari sisi pelayanan kesehatan bagi korban, dampak lingkungan, aspek gizi, hingga trauma healing.
"Kita mengucapkan terima kasih atas kehadiran secara langsung. Kepedulian Kementerian Kesehatan RI pada tanggap darurat ini," ucap Intan.
Sebelumnya, Pemkab Pessel memperpanjang masa tanggap darurat di daerahnya hingga tanggal 4 April 2024.
"Masa status tanggap darurat yang sebelumnya akan berakhir pada tanggal 22 Maret 2024, diperpanjang hingga tanggal 4 April 2024," ucap Sekda Pessel, Mawardi Roska, dalam relis Diskominfo, Sabtu (23/3/2024).
Dia menjelaskan, keputusan berakhirnya Status Tanggap Darurat pada 22 Maret , tertuang dalam Surat Keputusan Bupati No. 100.3.3.2/116/Kpts/BPT-PS/2024, tertanggal 8 Maret 2024.Namun, melihat situasi dan kondisi di lapangan, Bupati Pessel Rusma Yul Anwar, bersikap untuk memperpanjang hingga 14 hari ke depan.
Dan, diputuskan kembali dengan keluarnya SK Bupati No.100.3.3.2/130/Kpts/BPT-PS/2024, terhitung mulai tanggal 22 Maret sampai dengan 4 April 2024.
Menurut Mawardi Roska, hampir 13 Kecamatan terdampak banjir dan longsor, dan menyebabkan ribuan orang kekurangan pangan.
Editor : Tusrisep