PAYAKUMBUH(14/7/2024) - Hasil riset terbaru tentang peradaban megalitik Maek, akan disajikan untuk pertama kalinya pada event pameran dan diskusi bertajuk 'Membentangkan Maek," di Gedung Gambir Fakultas Pertanian Unand, Kota Payakumbuh, Ahad.
"Pada moment pameran dan diskusi yang merupakan pra-event Festival Maek ini, pengunjung akan mendapat informasi terbaru tentang peradaban megalitik Maek berdasarkan berbagai hasil riset selang 40 tahun terakhir," ungkap Ketua DPRD Sumbar, Supardi, saat membuka kegiatan.
Pra-event Festival Maek ini bakal digelar tanggal 17-20 Juli 2024. Pameran ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi mulai pukul 15.00-16.00 WIB.
Maek sendiri dikenal sebagai "Negeri Seribu Menhir" yang masih menyimpan misteri peradaban masa lampau di Ranah Minang. Maek sendiri merupakan sebuan nagari (desa) Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota.
Pada pameran tersebut ditampilkan berbagai jejak sejarah peradaban Maek. Termasuk salah satunya fosil hasil ekskavasi kuburan yang berada di bawah menhir.
Ikut hadir pada pembukaan pameran, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin, Wakil Ketua DPRD Payakumbuh, Wulan Denura dan tokoh lainnya.Dalam sambutannya, Supardi menyebut, pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan Maek dan peradabannya pada masyarakat luas. Pameran ini sekaligus membentangkan sejarah dan peradaban Maek.
"Menhir sebagai jejak peradaban di Maek, masih menyimpan banyak misteri. Pada pameran ini, masyarakat bisa melihat hasil penelitian para ahli, termasuk artefak kuno yang bagian tak terpisahkan dari peradaban Maek," ungkap Supardi.
Selain fosil manusia, pada pameran tersebut juga dipajang penjelasan tentang menhir, sketsa Maek, ukiran menhir dan proses penelitian yang sudah dilakukan.
"Dengan mendatangi pameran ini, pengunjung dipastikan akan memahami tentang Maek yang seharusnya menjadi kebanggaan kita," ucap Supardi.
Editor : Mangindo Kayo