Dijelaskan, beberapa provinsi lain di Indonesia telah mengubah paradigma pariwisatanya. Sebut saja Bali dan Yogyakarta.
Dua provinsi itu telah menggeser cara untuk menggaet wisatawan atau turis ke daerahnya dengan menonjolkan sisi budaya.
Dengan adanya kedatangan turis ini, perekonomian masyarakat yang merawat budaya dapat bergulir. Hal ini secara tidak langsung bakal menambah keinginan masyarakat untuk merawat benda budaya.
Maek adalah pintu untuk membuka paradigma tersebut di Sumatera Barat. Ia dan Dinas Kebudayaan Sumbar bakal mengembangkan hal serupa di beberapa tempat lainnya.
"Semoga apa yang kita usahakan di Maek, bisa memajukan kebudayaan di Sumbar," harap Jefrinal.Pameran Hasil Riset Maek ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Maek yang digelar melalui Dana Pokir Ketua DPRD Sumbar, Supardi.
Puncak festival dilaksanakan di Maek pada tanggal 17-20 Juli mendatang di Nagari Maek. Berbagai atraksi dan kesenian dalam dan luar negeri akan ditampilkan secara spektakuler. (*)
Editor : Mangindo Kayo