Di tempat terpisah, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Wahyu Bestari mengatakan, mendukung pariwisata Bukittinggi telah dibangun Stasiun Lambung atau street food center.
Pusat kuliner modern Stasiun Lambuang Bukittinggi kini menjadi lokasi bersantai favorit wisatawan dan warga khususnya di malam hari.
Dengan adanya pusat kuliner stasiun lambung ini, Pemko Bukittinggi menargetkan adanya episentrum baru di Kota Bukittinggi yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM dan meningkatkan daya tarik pariwisata di kota Bukittinggi.
Stasiun Lambung atau Street food Center yang beropersi mulai pagi sampai malam itu, para pedagang yang berjualan lebih baik fasilitasi segmen kuliner dari sebelumya, dengan menonjolkan kuliner khas Sumatera Barat, dalam kaitan menunjang Bukittinggi sebagai kota wisata.
Meskipun di Bukittinggi sangat banyak los lambuang atau pusat kuliner, namun kehadiran Stasiun Lambuang berhasil menggiring publik untuk mendatanginya.
Stasiun Lambuang diresmikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir beberapa waktu lalu, sejauh ini mampu melambungkan nama Bukittinggi dengan kelengkapan sarana pendukung pariwisata yang telah ada.Untuk diketahui, Wali Kota Erman Safar memimpin kota Bukittinggi ketika Indonesia bahkan dunia sedang diterpa musibah Covid-19, yang mengakibatkan runtuhnya ekonomi secara global.
Sehingga, APBN termasuk APBD kota Bukittinggi dalam kondisi yang sangat lemah.
Dalam keterbatasan tersebut, Pemko Bukittinggi dibawah komando Erman Safar tetap bekerja semaksimal mungkin menghidupkan kembali sendi-sendi ekonomi masyarakat yg lumpuh pada saat itu.
Dalam situasi dan kondisi itu, Pemko Bukittinggi juga terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan kota Jam Gadang, yang notabene merupakan kota pariwisata, di tengah arahan pemerintah pusat untuk memprioritaskan anggaran untuk peningkatan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Editor : Mangindo Kayo