KEMKOMDIGI jadikan Website Kompasnagari Pesisir Selatan sebagai Rujukan KIM di Sumbar

×

KEMKOMDIGI jadikan Website Kompasnagari Pesisir Selatan sebagai Rujukan KIM di Sumbar

Bagikan berita
Kementerian Komdigi mengatakan website Kompasnagari Nagari Ampiang Parak, Sutera, Pessel, bisa dijadikan rujukan (percontohan), bagi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Sumatera Barat. FOTO: Dok Diskominfo
Kementerian Komdigi mengatakan website Kompasnagari Nagari Ampiang Parak, Sutera, Pessel, bisa dijadikan rujukan (percontohan), bagi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Sumatera Barat. FOTO: Dok Diskominfo

PESISIR SELATAN (7/12/2024) - Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komdigi, Dr Hasyim Gautama, mengatakan, website Kompasnagari Nagari Ampiang Parak Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), bisa dijadi rujukan (percontohan), bagi rekan-rekan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat.

Dalam relis Diskominfo, Sabtu (7/12/2024), perihal ini disebutkan, saat dilaksanakannya Rapat Koordinasi (Rakor) Diskominfo bersama KIM se - Sumatera Barat, di Padang, baru - baru ini.

Gelaran tersebut, dibuka oleh Pj Sekda Sumatera Barat, Yozarwadi Usama Putra, yang ikut didampingi Kadis Kominfotik Sumbar Siti Aisyah.

Dari Dinas Kominfo Pessel, dihadiri Kepala Dinas Kominfo, Wendi dan Pranata Humas, Yendi.

Juga ikut hadir, Komunitas Informasi Masyarakat yang diwakili KIM Kompasnagari Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, dan KIM Pilarnagari Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang.

Hasyim Gautama, selaku Narasumber, menerangkan kalau praktek pemanfaatan flat-form digital hari ini, menjadi sesuatu keniscayaan bagi masyarakat, khususnya KIM.

"Bahkan, dalam penyusunan agenda KIM, Komdigi RI sempat mengundang KIM Pilarnagari, Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, untuk hadir langsung di Jakarta," ujarnya.

KIM adalah Komunitas yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Serta, secara mandiri dan kreatif melakukan aktivitas pengelolaan informasi, dan pemberdayaan, guna memberikan nilai tambah, bagi masyarakat itu sendiri.

Konsep tersebut merupakan sebuah pengembangan paradigma pola komunikasi di masyarakat: bukan lagi communication to people, namun communication with people.

Hasyim Gautama, menambahkan, perubahan ini sekaligus berfungsi mendorong penggiat KIM, agar terbiasa dengan pola komunikasi digital.

Editor : Tusrisep
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini