Namun, untuk membuka sebuah rute baru, tentu perlu ada kesepakatan tertulis dari kedua belah pihak. Mulai dari skema kerjasama sampai jaminan terhadap keterisian kursi.
“Kami memiliki beberapa pesawat ATR, sekarang tengah mengisi rute Gunung Sitoli-Kualanamu. Sebagiannya, bisa kita pindahkan untuk melayani rute Padang-Mentawai,” ungkapnya.
“Agar tidak jadi beban perusahaan, untuk tahap awal tentu kami perlu jaminan, penumpangnya bisa penuh setiap penerbangan,” pungkasnya.
Dikatakan, sebelumnya, pihak Lion Grup juga sudah dikunjungi Pj Bupati Mentawai, untuk menawarkan usulan yang sama. Namun, kedua belah pihak belum menemukan kesepakatan.
Tampak hadir mendampingi Mahyeldi dalam kunjungan tersebut, di antaranya Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Padang, Dian Wahyudi; Kepala UPBU Wilayah III Mentawai, Bambang Rudi Sulaksono; Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedi Diantolani.
Selain itu juga hadir, Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi; Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda dan Kepala Biro Adpim, Mursalim.
Maskapai penerbangan Super Air Jet, merupakan maskapai berbiaya rendah yang didirikan pada Maret 2021, di tengah pandemi Covid-19.Maskapai ini dibentuk oleh pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana.
Rusdi telah mendapatkan sertifikat Air Operator Certificate (AOC) atau izin operasi komersial maskapai dan siap terbang perdana pada 2021.
Adapun penerbangan perdana, dilakukan pada 6 Agustus 2021 dengan rute Jakarta - Kualanamu, Medan dan Jakarta - Batam.
Editor : Mangindo Kayo