Peserta Pelatihan Branding Pariwisata Diajak Studi Lapangan Pengelolaan Pariwisata Batu Busuk

×

Peserta Pelatihan Branding Pariwisata Diajak Studi Lapangan Pengelolaan Pariwisata Batu Busuk

Bagikan berita
Pemilik Agrowisata Madu Lebah Galo-galo (Kelulut-red), Yanuar tengah menerangkan proses pengambilan madu dari lebah tanpa sengat itu pada peseta pelatihan Branding Digitalisasi Produk Pariwisata yang digelar Dinas Pariwisata Padang, Kamis. (humas)
Pemilik Agrowisata Madu Lebah Galo-galo (Kelulut-red), Yanuar tengah menerangkan proses pengambilan madu dari lebah tanpa sengat itu pada peseta pelatihan Branding Digitalisasi Produk Pariwisata yang digelar Dinas Pariwisata Padang, Kamis. (humas)

Menurut, Yanuar, pengelola peternakan madu Galo-galo ini, produk olahan produksinya telah jadi produk cenderamata di kawasan Pariwisata Batu Busuk.

“Setiap wisatawan yang berkunjung, dapat membeli madu Galo-galo ini di warung terdekat dengan harga terjangkau,” terang Yanuar.

Selanjutnya, para peserta diajak menikmati objek wisata alam pemandian Lubuk Mande Rubiah dengan kombinasi ikan larangan alam dan udara yang sejuk serta air jernih dari Bukit Barisan Batu Busuk.

Di kawasan ini, peserta tampak larut menikmati suasana alam yang begitu asri sembari bercengkrama dengan Ikan Gariang khas Sungai Batu Busuk.

Selain itu, di kawasan ini para peserta juga asyik berswafoto dengan panorama alam lembah perbukitan yang hijau dengan hamparan sawah serta perkebunan durian khas Batu Busuk.

:Kami kaget dan enjoy di kawasan objek wisata ini,” terang Bilu, seorang peserta pelatihan.

Hal senda diutarakan Bebeb. “Diajaknya kami ke lapangan dalam kegiatan hari ketiga ini, merupakan bentuk penerapan branding produk wisata yang dikemas sesuai potensi daerah,” terang dia.

“Sangat pas dan cocok, pelaksanaan hari ketiga pelatihan ini dikemas oleh panitia Dinas Pariwisata Padang,” ungkapnya.

Diketahui, pelatihan ini merupakan pokok-pokok pikiran anggota Fraksi PKS DPRD Padang periode 2019-2024, Djunaidy Hendri yang dianggarkan pada tahun 2025 ini. Kegiatan ini merupakan aspirasi yang diserapnya dari kelompok masyarakat pariwisata. (*)

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini