PADANG (19/3/2025) - Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman meminta seluruh elemen masyarakat, memahami secara utuh dan detail tentang narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba).
Dengan pemahaman yang utuh, urainya, akan lebih mudah mengawasi anak dan kemenakan dari pengaruh dan bahaya Narkoba, baik yang didapat secara ilegal, berupa produk obat hingga yang bersumber dari bahan alami.
"Bapak ibu harus tahu, ada banyak jenis obat-obatan yang mengandung kodein dijual secara bebas. Kodein adalah jenis narkoba yang digunakan untuk obat. Maka, bapak ibu harus curiga, jika melihat anak dan kemenakan di rumah, menyimpan obat-obatan yang ada kandungan kodein-nya dalam jumlah banyak," tegas Evi Yandri.
Hal itu diingatkan Evi Yandri, pada kegiatan subuh mubarakah di Mushalla Mardhatillah Jl Gajah Mada RT 03 RW 11 Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Rabu pagi.
Subuh mubarakah yang digelar di mushalla milik kaum Suku Guci Kampung Olo ini, merupakan bagian dari kegiatan Safari Ramadhan Pemprov Sumbar tahun 2025 ini.
Politisi Partai Gerindra DPRD Sumbar ini juga mengingatkan, selama ini masyarakat hanya memahami kasus Narkoba dari jumlah pelaku yang ditangkap polisi. Namun, acap abaik dengan hal detailnya.Pengetahuan yang detail, terangnya, sangat penting karena ada Narkoba yang berasal dari bahan alami. Efeknya menimbulkan halunisasi. Berupa jamur yang tumbuh dari kotoran hewan tertentu.
“Kalau ado mancaliak anak kamanakan wak ma idu-idu tumbuhan sejenis jamur, yakinlah bahwa itu efeknyo samo jo Narkoba,” tegas dia.
“Jamur itu tumbuah di kotoran jawi. Tumbuh dalam tigo minggu. Kalau kotoran jawi itu di simpan dalam kaleng, jamur tumbuh dalam 1x24 jam. Aratinyo, kalau ado mancaliak kaleng berisi kotoran jawi di rumah, hati-hati lah lai,” tambahnya.
Evi Yandri yang juga Ketua FKAN Pauh Sembilan itu menegaskan, penjelasannya ini bukan bermaksud untuk mengajarkan hal yang tidak baik pada generasi muda yang tengah mengikuti agenda Pesantren Ramadhan di mushalla.
Editor : Mangindo Kayo