"Informasi tentang Narkoba dan jenis-jenisnya ini, agar kita semua bisa paham sehingga bisa tumbuh sikap mawas diri dan waspada,” terangnya.
Penjelasan tentang Narkoba ini, urai dia, tak lepas dari makin banyaknya generasi muda yang jadi pelaku tawuran.
"Awal muncul tawuran, kelompoknya paling banyak 20. Kini, jumlahnya sampai 90-an. Genk tawuran ini bahkan menyebar ke berbagai sudut-sudut kampung, termasuk di Kampung Lapai ini," terang Evi Yandri yang langsung diamini jemaah subuh itu.
"Para pelaku tawuran ini, perilaku mereka sudah tidak masuk di akal lagi. Mereka tampaknya sudah berniat untuk menghabisi nyawa lawan-lawannya. Ini bukan kenakalan lagi, sebagaimana anak-anak zaman dulu, berkelahi," terang dia.
"Anak kemenakan kita sekarang, kalau berkelahi sudah masuk kategori kriminal. Ini tak lepas dari pengaruh Narkoba. Makanya, penting bapak ibu semua, mengenal jenis dan bentuk-bentuk Narkoba ini. Jika tidak, ditipunya saja kita yang sudah tua-tua ini," tambahnya.
Evi Yandri yang merupakan kelahiran Tapian Koto Batujuah Kenagarian Pauah Sambilan (kini Kelurahan Pasa Ambacang-red) ini menegaskan, dekatnya narkoba dengan pelaku tawuran ini merupakan hasil penelitian Balitbang Sumbar tahun 2023 lalu.
“Faktor lain yang jadi pemicu tawuran di genarasi muda, karena faktor keluarga yang tak harmonis, kemajuan teknologi informasi yang dimanfaatkan secara keliru, lingkungan yang tak sehat serta saluran komunikasi yang tersumbat di dalam keluarga," ungkap Evi Yandri.Agar generasi muda tak larut dalam dunia kelam, Evi Yandri yang juga Ketua Umum Pengprov Inkado Sumbar itu, para orang tua mengarahkan anak-anaknya melakukan kegiatan positif salah satunya melalui olahraga, termasuk olah raga karate.
Dikesempatan itu, Evi Yandri menyerahkan bantuan hibah Pemprov Sumbar secara simbolis pada pengurus mushalla Mardhatillah sebesar Rp20 juta. Kemudian mushaf al Quran yang akan digunakan untuk belajar mengaji di TPQ Mushalla Mardhatillah.
Sementara, Pengurus Mushalla Mardhatillah, Sinta, berterimakasih pada Evi Yandri yang telah menjadikan mushalla Mardhatillah di Kampung Guciini sebagai lokasi safari Ramadhan.
Editor : Mangindo Kayo