Dalam membuat kebijakan, Pangeran meminta Pemda tak hanya menitikberatkan pada unsur populis semata.
“Negara tidak boleh memperlakukan rakyatnya sebagai objek eksperimen kebijakan,” tukasnya.
Meski pengiriman siswa bermasalah ke barak militer diklaim sebagai bentuk pembinaan karakter, Pangeran menilai pendekatan itu berisiko menciptakan normalisasi kekerasan dan militerisasi terhadap anak-anak.
"Semestinya Pemda membina karakter generasi muda melalui pendekatan pendidikan humanis, bukan dengan model yang cenderung represif dan mengarah pada militerisme.”“Anak-anak bukan objek eksperimen kebijakan yang tidak berbasis kajian,” pungkas Pangeran. (*)
Editor : Mangindo Kayo