JAKARTA (24/5/2025) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menilai, dimulainya proyek PLTP Muara Laboh Unit II ini, akan jadi babak baru pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
“Insya Allah ini juga akan positif untuk pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Mahyeldi.
Harapan itu disampaikannya, saat menghadiri seremonial financial close Proyek PLTP Muara Laboh Unit II yang digelar PT Supreme Energy di The Langham Ballroom, Jakarta. Jumat (23/5/2025) malam.
Dikesempatan itu, Mahyeldi mengatakan, kehadirannya di momen ini menegaskan besarnya komitmen Pemerintah Daerah dalam mendorong masuknya investasi ke Sumbar.
Selain dapat mendukung ketahanan energi nasional, ia juga meyakini investasi akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi daerah.
Diketahui, jumlah investasi untuk Proyek PLTP Muara Laboh Unit II adalah senilai senilai Rp8,2 triliun.Merupakan usaha kolaborasi dari PT Supreme Energy dengan konsorsium internasional asal Jepang (SUMITOMO, INPEX) dan Australia, dengan pendanaan dari JBIC, ADB serta NEXI.
“Proyek ini bukan hanya tentang ketahanan listrik, tapi juga pemerataan ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat kita di Solok Selatan dan sekitarnya,” ujar Mahyeldi.
PLTP Muara Laboh Unit II berkapasitas 80 MW ini, merupakan bagian dari fase pengembangan yang akan mencapai total 140 MW.
Jika rampung, diperkirakan akan mampu menyuplai kebutuhan listrik 760.000 rumah tangga di Sumatera.
Editor : Mangindo Kayo