Tim Gabungan Tangkap Nelayan Pukat Harimau Asal Sibolga, Ini Kata Wagub Sumbar

×

Tim Gabungan Tangkap Nelayan Pukat Harimau Asal Sibolga, Ini Kata Wagub Sumbar

Bagikan berita
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy melihat langsung pukat harimau yang digunakan nelayan asal Sibolga saat menangkap ikan di perairan Pasaman Barat, Selasa. (humas)
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy melihat langsung pukat harimau yang digunakan nelayan asal Sibolga saat menangkap ikan di perairan Pasaman Barat, Selasa. (humas)

PADANG (27/5/2025) - Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy meninjau proses penyidikan kapal pukat harimau asal Sibolga yang ditangkap pada koordinat N 00°16.223° E 009°00.710°, Senin (26/5/2025) lalu.

Selain memastikan langkah hukum berjalan sesuai prosedur, Vasko juga menyaksikan kerusakan parah pada terumbu karang yang masih menyangkut di jaring pukat harimau yang digunakan, termasuk yang masih dalam tahap pertumbuhan.

“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga pelanggaran terhadap keberlanjutan laut kita, Banyak ditemukan terumbu karang, bunga-bunga karang, bahkan yang belum berkembang pun sudah hancur. Ini bukti nyata bahwa praktik ini merusak alam,” tegas Vasko, Selasa.

Dikesempatan itu, Vasko mengapresiasi sinergi Ditpolairud, DKP Sumbar, dan KKP dalam penindakan ini.

Alhamdulillah, dengan koordinasi yang baik dengan Polda Sumbar, terima kasih Pak Kapolda Sumbar, dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP) ini akan membuat sinergi yang baik, agar ke depan hal seperti ini tidak lagi terjadi,” tutur Vasko.

Vasko menegaskan komitmennya, untuk melindungi nelayan tradisional dan menyelamatkan ekosistem laut dari praktik penangkapan ikan ilegal, khususnya penggunaan pukat harimau yang merusak terumbu karang.

Komitmen itu diwujudkan melalui patroli laut yang ia pimpin langsung di perbatasan Sumbar–Sumut pada 12 Mei 2025, bersama Pemprov Sumbar, Ditpolairud Polda Sumbar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan nelayan tradisional Air Bangis.

Sayangnya, patroli tersebut terpaksa terhenti akibat cuaca ekstrem dan gelombang yang tinggi, namun koordinasi tetap terus berlanjut ia pimpin secara intensif dengan Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta.

“Keluhan nelayan Air Bangis sudah lama kami terima. Pukat harimau dari luar daerah tidak hanya merusak alam, tapi juga menyengsarakan nelayan lokal,” ujar Vasko.

Hasilnya, Ditpolairud Polda Sumbar berhasil menangkap kapal KM Dirga asal Sibolga, Sumut, pada Senin (26/5/2025). Kapal tersebut membawa 12 awak—melebihi izin Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini