Mentan Amran juga menerangkan risiko jika kemandirian pangan tidak tercapai. Hal itu, tentu saja bisa dapat meningkatkan angka inflasi.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya investasi jangka panjang dalam pertanian.
“Jika tidak mandiri pangan, seluruh biaya transport pangan dari Sumatera Barat ditanggung oleh masyarakat Riau. Inflasinya naik dan kontribusi inflasi tertinggi itu ada di pangan, terutama beras,” terangnya.
“Kalau kebutuhan dasar sudah kita penuhi, Insya Allah ke depan kita siapkan 50, 100, bahkan 200 tahun generasi kita. Dengan begitu, indeks pertanaman (IP) juga bisa naik,” lanjutnya.
Sementara itu, Abdul Wahid menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di Provinsi Riau. Ia berkomitmen untuk merancang kebijakan yang konkret bersama pemerintah kabupaten/kota.
Abdul Wahid juga menekankan bahwa seluruh wilayah di Riau memiliki keunggulan masing-masing di sektor pertanian yang bisa dikembangkan.“Ya, saya terima kasih bahwa Pak Menteri responsif banget terhadap potensi yang ada di kita. Tinggal saya bersama bupati dan wali kota meramunya, mengemasnya sehingga menjadi kebijakan yang bisa membantu rakyat.”
“Semua daerah di Riau punya potensi masing-masing, mulai dari kelapa hingga padi, nanti tinggal kita galakkan kembali,” pungkasnya. (adv)
Editor : Mangindo Kayo