Alex Indra Lukman Ingatkan Negara, Ada Petugas yang Bertaruh Nyawa dan Meninggalkan Keluarga di Kasus Karhutla

×

Alex Indra Lukman Ingatkan Negara, Ada Petugas yang Bertaruh Nyawa dan Meninggalkan Keluarga di Kasus Karhutla

Bagikan berita
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman. (humas)
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman. (humas)

JAKARTA (29/7/2025) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman menegaskan, memadamkan kobakaran api pada kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), bukanlah pekerjaan seperti memadamkan api unggun dalam perkemahan.

Lokasi yang tidak mudah dijangkau, peralatan dan perlengkapan pemadaman yang harus dipanggul sembari berjalan kaki untuk sampai ke lokasi, merupakan di antara tantangan yang harus ditaklukan tim Manggala Agni beserta tim terpadu yang ditugaskan negara, sebelum memadamkan titik panas yang terdeteksi citra satelit.

“Kita semua harus berterima kasih pada tim yang ditugaskan negara untuk menunaikan tugas memadamkan api pada kejadian Karhutla tahun 2025 ini. Pekerjaan berat yang ditunaikan dengan sangat baik oleh Manggala Agni bersama TNI, Polri, BPBD beserta relawan bencana dan masyarakat,” ungkap Alex dalam pernyataan tertulis, Selasa.

Pernyataan ini disampaikannya, merespon 16 titik panas tersebar di sejumlah kabupaten di Riau, berdasarkan hasil pemantauan BMKG BMKG hingga pukul 23.00 WIB, Senin (28/7/2025).

Dimana, Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan menjadi wilayah dengan titik panas terbanyak, masing-masing mencatat empat titik. Sementara, Kampar dan Kepulauan Meranti mencatat dua titik, disusul Indragiri Hulu, Siak, dan Rokan Hilir yang masing-masing satu hingga dua titik.

Secara keseluruhan, wilayah Sumatera mencatat 53 titik panas. Setelah Riau, hotspot terbanyak terpantau di Jambi dan Bangka Belitung, masing-masing 11 titik.

Disusul Aceh lima titik, Sumatera Barat dan Sumatera Utara masing-masing tiga titik, Lampung dua titik, serta Bengkulu dan Sumatera Selatan masing-masing satu titik.

Pada awal Juli 2025, Satgas Karhutla Provinsi Riau melansir data, terdapat 586 titik panas tercatat di daerah itu. Kerja keras aparat lintas sektor, per tanggal 25 Juli 2025, berhasil memadamkan api pada areal seluas 1.156,17 hektare.

Selain pemadaman di darat, pemerintah juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Dimana, 21 ton garam telah disebarkan ke awan, guna memicu hujan buatan.

Selain itu, sekitar 3,9 juta liter air telah ditumpahkan dari udara melalui helikopter water bombing.

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini