Potensi hayati dan budaya lokal yang terintegrasi turut memperkuat kawasan ini sebagai kandidat UNESCO Global Geopark (UGGp).
Pada sesi pertama, dibahas persiapan Geopark Ranah Minang Silokek menuju UGGp. Hadir sejumlah narasumber, antara lain Vice President UGGp, Prof Ibrahim Komo dari Langkawi, Malaysia yang menekankan pentingnya pengelolaan geosite sebagai langkah awal pembangunan geopark.
“Mengurus geosite jauh lebih murah dibanding mengurus geopark, tetapi ini fondasi penting,” ujarnya.
Turut hadir pula Direktur SDEMP Bappenas, Togu Pardede, Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga, Kepala Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Iwan Setiawan.
Kemudian, peneliti utama BRIN Hanang Samodra, serta Norzaini Azman dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Dari pihak Pemkab Sijunjung, hadir Sekda Zefnihan bersama sejumlah kepala OPD.
Dengan dukungan pemerintah provinsi dan pusat, Benny Dwifa berharap Geopark Silokek dapat menjadi ikon baru Sumbar di kancah internasional.“Kami ingin Silokek bukan hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark,” ujarnya.
Pemprov Sumbar menegaskan siap mendampingi langkah Pemkab Sijunjung. Kolaborasi multi pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga riset, kementerian, hingga mitra internasional diharapkan mampu memperkuat upaya pengajuan Geopark Ranah Minang Silokek ke UNESCO. (*)
Editor : Mangindo Kayo