Selain itu kondisi perekonomian global dan geopolitik juga memberikan dampak kepada perekonomian daerah baik langsung maupun tidak langsung.
“Ke depan, tantangan akan semakin berat. Kita harus membangun Sumatera Barat menjadi daerah yang lebih maju, modern, dan sejahtera tanpa kehilangan identitas sebagai masyarakat yang beradat dan berbudaya,” tegasnya.
Perayaan Hari Jadi ke-80 Jadi Titik Balik Kebangkitan Perayaan Hari Jadi ke-80 Sumatera Barat diharapkan menjadi titik balik kebangkitan, sejalan dengan tema perayaan yaitu "Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju."
Muhidi mengajak untuk menjadikan perayaan tersebut sebagai titik balik kebangkitan, dengan selalu menumbuhkembangkan semangat kolektif, mempererat solidaritas, dan memperkuat jati diri.
Dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan wakil gubernur, Vasko Ruseimy itu, Muhidi mengingatkan agar pemerintah daerah mampu menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan agenda strategis nasional.
Pemerintah Pusat telah meluncurkan sejumlah program prioritas yang sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, yang patut didukung bersama-sama.
"Melalui sinergi antara program nasional dan kearifan lokal, akan mempercepat pembangunan daerah secara lebih inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, semangat berkolaborasi antara eksekutif, legislatif, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil harus terus diperkuat," tutupnya.Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dalam rapat paripurna DPRD dalam rangka Perayaan Hari Jadi ke-80 Sumatera Barat, Rabu (1/10/2025) mengungkapkan optimismenya terhadap kemajuan daerah ke depan.
Hal itu didasari kepada capaian skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang signifikan serta gambaran menguatnya perekonomian yang ditunjukkan oleh Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita masyarakat.
"Salah satu pencapaian yang paling penting, dalam hemat kami, yakni pada peningkatan IPM. Kita memulai tahun awal RPJPD dengan skor IPM sebesar 71.6, skor harapan hidup selama 68,2 tahun, skor lama rata-rata sekolah 8 tahun, dan pengeluaran perkapita disesuaikan sebesar Rp618.200," kata Mahyeldi.
Editor : Mangindo Kayo