Dia mengungkapkan, tahun ini, RPJPD Sumatera Barat ditutup dengan peningkatan IPM yang signifikan. Pada tahun 2024 mencapai 76,43, dengan skor harapan hidup sebesar 74,37 tahun, skor harapan lama sekolah sebesar 14,3 tahun, skor lama rata-rata sekolah sebesar 9 tahun, dan pengeluaran perkapita disesuaikan menjadi Rp11.718.000,-.
Capaian tersebut menurut Mahyeldi jauh di atas rata-rata IPM nasional yang sebesar 75,02, mengantarkan Sumatera Barat ke peringkat 6 se-Indonesia.
Hal itu sekaligus mengukuhkan sebagai provinsi dengan pembangunan manusia berkategori tinggi. Dia menegaskan, capaian IPM yang tinggi adalah penanda bahwa dengan estafet pembangunan yang konsisten.
Kemudian, program-program pembangunan yang jitu, eksekusi yang cepat dan tepat, kolaborasi lintas sektor, partisipasi masyarakat, dan pemanfaatan potensi lokal secara cermat, mampu meningkatkan layanan kesehatan dasar, memperluas akses pendidikan, serta menggerakkan ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat.“Capaian ini juga adalah bukti bahwa anggaran yang serba terbatas tidak menghalangi tujuan untuk membangun sumber daya manusia. Atas izin Allah SWT, dan dua puluh tahun kerja keras, kami dengan yakin mengatakan, hari ini masyarakat Sumatera Barat hidup lebih sehat, lebih terdidik, dan lebih sejahtera,” tegasnya. (*)
Editor : Mangindo Kayo