Di sinilah pers harus lebih dulu mengolah dan menyelisik semua keterangan dan informasi yang masuk dari narasumber. Belum tentu semua informasi atau keterangan dari narasumber benar. Sebaliknya belum tentu pula semua informasi dan keterangan dari seluruhnya salah. Makanya harus ada proses seleksi. Setelah disaring dan dipilah-pilah, barulah bahan-bahan itu "fit to print" alias layak disiarkan.
Posisi pers terhadap semua narasumber netral. Pers tidak membabi buta memaki pihak tertentu, tapi pers juga tidak menjilat-jilat pihak tertentu. Pers bukan hakim yang menentukan siapa benar dan siapa salah. Seluruh bahan yang disajikan pers diserahkan kepada publik untuk menilainya.
Kalaupun berpihak, satu-satunya keberpihakan pers adalah kepada kemanusiaan manusia. Pers membela kemanusiaan manusia. Siapapun narasumbernya, apapun jenis narasumbernya, apapun isi keterangan dari informasi dari narasumber, dan bagaimanapun perlakuan terhadap narasumber, bagi pers semuanya didedikasikan buat mengangkat harkat martabat kemanusiaan manusia. Buat kepentingan publik. (*)