Bukankah tampuk itu kecil, hanya bagian sepersekian dari buah.
Tampuk sekilas seperti tidak penting. Toh, bukan tampuk pula yang akan dimakan orang. Bahkan, kita tidak pernah menandai buah dari tampuknya.
Durian ditandai dari durinya, rambutan ditandai dari rambutnya, tapi tidak ada buah yang ditandai dari tampuknya.
Entah apa beda tampuk apel dengan tampuk jambu kaliang, kita tidak peduli. Karena memang begitulah tampuk. Ia seakan tidak penting.
Tapi sesungguhnya, tampuk menentukan bagaimana buah. Lewat tampuklah sari makanan masuk ke buah.
Bila tampuk lapuk, alamat buah akan jatuh.
Tampuk pula yang jadi sasaran bila buah akan dijatuhkan menggunakan galah atau dilempar pakai kayu.Pokoknya, rusak tampuk, binasa buah.
Kalau pemimpin tidak mampu bekerja dengan baik, otomatis seluruh bagian di kepemimpinannya dan seluruh yang dipimpinnya turut merasakan dampak.
Pertanyaannya? Ketika dampak tidak terasa, sementara ia mengaku telah bekerja. Itu tandanya apa?