Program pelatihan harus difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani pasien kanker, mulai dari diagnosis hingga rujukan yang efektif.
Telemedisin menawarkan potensi besar dalam mengurangi kesenjangan pelayanan kanker di Sumatera Barat dengan memungkinkan konsultasi dan pengawasan pasien dari jarak jauh, sehingga mengurangi beban perjalanan bagi pasien dari daerah terpencil.
Namun, tantangan seperti ketersediaan infrastruktur teknologi dan pelatihan tenaga kesehatan harus diatasi untuk memaksimalkan manfaat telemedisin.
Program KJSU telah memberikan dampak positif dalam peningkatan fasilitas kesehatan di Sumatera Barat, menyediakan peralatan medis canggih dan melatih tenaga kesehatan.
Sementara itu, organisasi survivor kanker dan lembaga sosial memainkan peran kunci dalam menyediakan edukasi dan dukungan emosional kepada pasien.
Kerjasama lintas sektor, termasuk dengan tokoh masyarakat dan penggunaan media sosial, esensial untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma seputar pengobatan alternatif yang seringkali merugikan.Peningkatan layanan paliatif dan supportif sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Kolaborasi antara rumah sakit, organisasi nirlaba, dan dukungan masyarakat merupakan faktor penting dalam menyediakan perawatan holistik yang mencakup dukungan emosional, spiritual, dan finansial bagi pasien dan keluarganya.
Sumatera Barat menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengatasi kesenjangan pelayanan kanker, namun solusi yang inovatif dan kerjasama antar berbagai pihak menjanjikan masa depan yang lebih baik.
Dengan terus meningkatkan kesadaran, fasilitas, dan akses ke perawatan kanker, serta mendukung inisiatif seperti telemedisin dan program pendidikan, harapan untuk mengurangi kesenjangan layanan kanker di wilayah ini semakin terbuka lebar. (*)
