Produk-produk Korea yang membanjiri pasar, juga memicu ketergantungan pada barang impor.
Bahkan, standar kecantikan ala Korea turut memengaruhi cara pandang sebagian masyarakat terhadap penampilan ideal.
Meski demikian, Hallyu juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk unjuk gigi di panggung budaya global.
Kolaborasi lintas negara mulai bermunculan, seperti kerjasama antara musisi Indonesia Rich Brian dengan penyanyi Korea Chung Ha atau film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia yang terinspirasi dari film Korea.
Kini, para kreator konten Indonesia pun aktif memanfaatkan platform seperti TikTok dan YouTube untuk memperkenalkan budaya lokal dalam kemasan modern —dari tari tradisional hingga kuliner khas Nusantara yang disajikan dalam bahasa Korea.Hallyu bukan sekadar trend sesaat. Ia telah jadi bagian dari gaya hidup dan identitas baru generasi muda.
Di tengah arus budaya global ini, terbuka pula ruang bagi Indonesia untuk tak hanya menjadi penikmat, tetapi juga pemain aktif dalam pertukaran budaya dunia. (*)