Berzakat Bukan Berarti Dermawan

Foto Irsyad Syafar Lc
×

Berzakat Bukan Berarti Dermawan

Bagikan opini
Ilustrasi Berzakat Bukan Berarti Dermawan

Tidak layak bagi kehormatan Rasulullah dan keturunannya.

Kalau zakat tidak dibayar, harta menjadi kotor. Kalau sudah dikeluarkan, maka harta menjadi bersih.

Rasulullah Saw bersabda yang artinya: "Sesungguhnya sedekah ini (zakat) adalah kotoran manusia. Dan sesungguhnya ia tidak halal bagi Muhammad dan juga bagi keluarga Muhammad.” (HR An Nasai)

Jadi, bila anda rajin berzakat, itu bukanlah kedermawanan. Justru itu adalah kewajiban yang harus anda tunaikan.

Jika anda tunaikan kepada lembaga zakat atau kepada mustahiqnya langsung, maka anda tidak perlu mengharapkan ucapan terima kasih darinya.

Malah anda yang "mungkin" akan berterimakasih.

Sebab, amil zakat atau mustahiq zakat tersebut telah membuat anda terbebas dari ancaman siksa di neraka dan telah membuat harta dan jiwa anda menjadi bersih lagi suci.

Standar bagi orang beriman ketika memberi kepada orang lain baik berupa sedekah sunat ataupun memberi makanan, maka dia tidak mengharapkan balasan ataupun ucapan terima kasih. Apalagi kalau membayarkan kewajiban zakat.

Allah berfirman dalam QS Al Insan: 9 yang artinya, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Jadi, anda baru termasuk dermawan ketika anda masih lagi bersedekah yang sunat setelah mengeluarkan sedekah yang wajib (zakat).

Bagikan

Opini lainnya
Terkini