Itupun mereka selalu mengomel dan menyalahkan kaum muslimin yang tidak mau mendengar pendapat mereka.
Efek dari pelemahan ini memang luar biasa. Tentunya barisan pasukan kaum muslimin menjadi berkurang dan terguncang.
Dan memang kemudian di akhir perang, "babak-belur" dibantai pasukan Quraisy.
Dan ketika mendapatkan kekalahan, para munafiqin kembali membully kaum muslimin dan menyalahkan mereka.
Sikap munafiqun itu diabadikan Allah dalam FirmanNya di QS Al Imran: 168 yang maknanya; “Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.”
***
Adapun muslim yang sejati, secara spontan akan memberikan dukungan, pembelaan dan penguatan kepada saudaranya sesama muslim.Diminta ataupun tidak. Bahkan, kadang jarak yang jauh dan kemampuan yang terbatas, tidak menghalangi sedikitpun untuk berikan dukungan itu.
Ini hanya sedikit catatan sejarah yang telah dirasakan oleh kaum muslimin di tanah Nusantara, sejak berabad yang lalu dari muslimin yang lain nun jauh di sana di benua lain:
1. Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur Yogyakarta