Anak, Dunia Digital dan Cermin Nilai di Rumah

Foto Muhibbullah Azfa Manik
×

Anak, Dunia Digital dan Cermin Nilai di Rumah

Bagikan opini
Ilustrasi Anak, Dunia Digital dan Cermin Nilai di Rumah

Tapi, di tengah derasnya arus nilai yang bersilangan, satu hal tetap tak berubah: rumah adalah sekolah pertama, dan orang tua adalah guru pertamanya.

PAGI ITU, di sebuah kafe kecil di Depok, seorang ibu muda bernama Rani menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut.

Putranya, Damar, baru saja mengunggah video di TikTok: menirukan gaya marah sang ayah saat rapat daring.

“Lucu, kan, Bu?” tulis keterangan video itu.

Namun, komentar netizen justru ramai mempersoalkan:

“Kasihan anaknya, pasti sering lihat ayahnya marah-marah.”

Rani tersentak. Ia tak pernah berpikir bahwa sikap sehari-hari di rumah —yang selama ini dianggap “biasa” — kini bisa jadi cermin terbuka di ruang publik digital.

Anak-anak, tanpa sadar, menjadi saksi sekaligus penyebar nilai-nilai yang mereka serap dari kehidupan rumah tangga.

Lebih dari setengah abad lalu, Dorothy Law Nolte, seorang pendidik asal Amerika, menulis puisi sederhana berjudul Children Learn What They Live — “Anak Belajar dari Kehidupannya.”

Puisi itu mungkin lahir dalam suasana rumah tahun 1950-an yang hangat dan penuh tatapan langsung, jauh dari dunia notifikasi dan algoritma.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini